Friday, December 30, 2011

Allah Selalu Punya Solusi



RT dari Ade Adnan Saleh


Kadang kita mengeluh, "tak mungkin..!!"
*Lalu Allah menjawab : "jika Allah menghendaki sesuatu, Allah cukup berkata 'jadi' maka terjadilah ia." (QS.Yaasin:82)


Seringkali kita mengeluh, "aku terlalu lelah..!!"
*Allah pun menjawab : "dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat," (QS.An-Naba:9)


Kitapun sering mengeluh, "aku tak mampu..!!"
... *Dan Allah menjawab : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS.Al-Baqarah:286)


Sering pula kita mengeluh, "aku stress..!!"
*Allah pun menjawab : "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS.Ar-Ra'du:28)


Dan tak jarang kita menggerutu, "tak ada gunanya..!!"
*Maka Allah menjawab : "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS.Al-Zalzalah:7)


Apapun itu, sesulit dan seberat apapun, tak perlu khawatir, karena Allah selalu berikan solusi. Allah selalu ada utk kita.
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita! Semangat untuk hari ini dan seterusnya :)


oleh : Mahasir Zaini

Tuesday, November 8, 2011

5 Pelatih Muslim Sepakbola Eropa


1. Kurban Berdyev (Russia / Turkmenistan)

Sempat membuat heboh ketika berhasil membawa timnya, Rubin Kazan (klub Russia yang tidak terkenal), menang 2-1 atas Barcelona (yang disebut-sebut sebagai tim terbaik di dunia saat ini) di Camp Nou pada fase grup Liga Champions Eropa 2009/2010 yang lalu. Pelatih kelahiran Asghabat, 25 Agustus 1952 ini melatih Rubin Kazan sejak 2001 ketika tim itu masih di divisi 1. Berdyev kemudian membawa Rubin promosi ke Divisi Utama musim berikutnya dan memberi gelar liga pertama dalam sejarah klub tersebut pada 2008. Berdyev yang saat ini juga menjabat sebagai wakil presiden di klub tersebut, memiliki kebiasaan selalu membawa tasbih tiap kali melatih dan nampak berdzikir di pinggir lapangan. “Ini bukan semacam tradisi atau ritual, ini adalah kebutuhan. Saya pernah lupa tidak membawa tasbih, dan sepanjang pertandingan saya begitu gelisah, seperti kehilangan sesuatu. Jadi, ini adalah sebuah kebutuhan bagi saya, dan Muslim pasti akan mengerti itu,” ujar Berdyev suatu ketika.

2. Fatih Terim (Turki)


Satu-satunya pelatih beragama Islam yang pernah menangani klub serie A Italia. Terim melatih Fiorentina pada musim 2000/2001 dan AC Milan pada musim berikutnya. Meski berhasil membawa Fiorentina melaju ke final Coppa Italia, namun karirnya di tanah spaghetti hanya bertahan selama 1,5 musim, sebelum kembali ke Galatasaray. Galatasaray sendiri sebelumnya pernah dia bawa menjadi klub Turki pertama dan satu-satunya yang pernah menjuarai kejuaraan antar klub Eropa, tepatnya ketika mengalahkan Arsenal melalui adu penalti di final Piala UEFA 1999/2000. Pelatih yang sempat diisukan akan melatih timnas Indonesia ini juga sukses dua kali membawa Turki ke putaran final Piala Eropa 1996 dan 2008. Pada Euro 2008 itu, Turki dibuatnya menjadi tim bermental juara yang berkali-kali melakukan comeback (membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal), dalam perjalanan menuju semifinal. 

3. Philippe Troussier (Prancis)


Mantan pelatih timnas Qatar di Piala Asia 2004 ketika dikalahkan Indonesia 1-2 ini masuk Islam pada tahun 2006, di saat dia melatih timnas Maroko. Philippe bersyahadat bersama dengan istrinya, Dominique, dan kemudian pasangan ini mengadopsi dua anak dari Maroko, Selma dan Mariam. Troussier sendiri memberi nama ‘Omar’ di tengah namanya. Pria kelahiran Paris yang kini melatih Shenzen Ruby di League One China ini pernah membawa Afrika Selatan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 1998. Dia dijuluki ‘White Whitch Doctor’ karena kesuksesannya ketika menangani sejumlah klub dan timnas di Afrika. Selain itu juga sempat membawa timnas Jepang menjuarai Piala Asia 2000. 

4. Bruno Metsu (Prancis)


Pelatih yang sukses membawa Senegal membuat kejutan dengan melaju ke perempat final Piala Dunia 2002 ini masuk Islam pada 24 Maret 2002, dan mengganti namanya menjadi Abdul Karim. Metsu tak pernah mempublikasikan alasannya masuk Islam, karena baginya itu adalah privasi. Mengawali karir di sejumlah klub di Liga Prancis, pelatih kelahiran tahun 1954 ini kemudian malang melintang di berbagai liga di Timur Tengah hingga sekarang. Prestasinya antara lain adalah membawa klub UEA, Al Ain, menjuarai Liga Champions Asia 2002/2003. 

5. Senol Gunes (Turki)

Namanya mulai dikenal ketika membawa timnas Turki menjadi juara 3 Piala Dunia 2002. Belum lama dia juga membawa klubnya, Trabzonspor, mempermalukan raksasa Italia, Inter Milan 2-1 di San Siro pada matchday 1 Liga Champions Eropa 2011/2012. Selain melatih di Turki, Gunes juga pernah menangani FC Seoul di liga Korea, dan sempat bersua Sriwijaya FC pada liga Champions Asia tahun 2009. Saat menjadi pemain, Gunes dikenal sebagai kiper andalan timnas Turki dan sempat meraih 6 kali juara Super Lig Turki. Sementara sebagai pelatih, dia pernah menjuarai Piala Turki dua kali bersama Trabzonspor pada 1995 dan 2010. 

Saturday, November 5, 2011

Mengorbankan Cinta, Berkorban Demi Cinta


Kata orang, cinta mesti berkorban. Demi yang kita cintai, kita harus mengorbankan apa pun itu. 
Sebegitu besarkah nilai sebuah cinta ?
Lebih besar dari itu, bila kita mengetahui.

Sudah banyak tulisan yang membahas mengenai cinta kepada sesama manusia. Banyak pula yang membahas mengenai cinta kepada Allah. Begitu pula, yang membandingkan antara keduanya. Begitu banyaknya sehingga membuat kita semua tentu sudah tahu jawabannya, cinta kepada Allah adalah yang tertinggi dibanding cinta pada siapapun. 

Betul, cinta harus berkorban. Termasuk, mengorbankan cinta itu sendiri. 
Itu bisa terjadi, di kala antara satu cinta dengan cinta yang lain tak dapat berjalan beriringan. Ketika salah satu cinta ‘mengganggu’ cinta yang lain. Ketika cinta kepada yang satu membuat kita tak maksimal mencintai yang lain. 
Seperti halnya ketika kita harus memilih antara dua cinta. 

Semuanya terserah pada pihak yang mencintai.
Ketika cinta kepada dunia membuat kita lupa mencintai akhirat, cinta mana yang harus kita korbankan?
Ketika cinta kepada lawan jenis membuat kita lalai menghargai cinta orang tua kita, cinta mana yang harus kita korbankan?
Ketika cinta kepada seseorang yang menjadi ‘target’, membuat kita terhalang untuk mencintai sahabat-sahabat yang peduli pada kita, cinta mana yang harus kita korbankan?
Dan, ketika cinta kita kepada yang tersayang justru membuatnya tak nyaman dan tak bahagia, maka apa yang harus kita lakukan?
Sekali lagi, pengambilan keputusan ada pada pihak yang mencintai.
Terkadang, berkorban demi cinta itu harus diwujudkan dengan mengorbankan cinta itu sendiri.  

Friday, October 28, 2011

5 Reporter Berjilbab Terpopuler


1. Lalita Gandaputri (Metro tv)




        Pendidikan         : Ilmu Komunikasi UMY
        Di Metro tv         : 2007-sekarang
        News Specialist : terorisme, natural disaster

2. Andi Kumala (tvOne)




        Pendidikan         : Ilmu Komunikasi UI
        Di tvOne                 : 2009-sekarang
        News Specialist : events, entertainment

3. Tika Ghaffar (ANTV)




        Pendidikan         : UNAIR
        Di ANTV         : 2006-sekarang
        News Specialist : politik, hukum, all

4. Lisa Namuri (Trans tv)




        Pendidikan         : ITB
        Di trans tv           : 2007-sekarang
        News Specialist : soft news, keluarga, all
        Pekerjaan lain         : Instruktur pilates

5. Desa Apridini (SCTV)




        Pendidikan         : Ilmu Komunikasi Unibraw
        Di sctv         : 2010-sekarang
        News Specialist : expedition, sport



NB : mbak2 sekalian yg saya idolai, kalau sekiranya ada kesalahan data, mohon dimaafkan dan dikoreksi ya. makasih... :)

Saturday, October 22, 2011

10 Kiat Mencari Jodoh


Oleh : Ust. M.Arifin Ilham

10 Kiat mencari jodoh yang baik :
1. Ikhtiar maksimal,
2. Doa di penghujung malam, "Robbi laa tadzarnii fardan", yang artinya “Ya Rabb, jangan biarkan hamba membujang,” (QS.21:89),
3. Perhebat istighfar,
4. Sholat dhuha. Di antara rizki adalah jodoh yang baik,
5. Optimis. InsyaAllah, Allah tunjukkan jodoh,
6. Sedekah sebagai pendongkrak agar doa mustajab,
7. Mohon doa pada ortu, keluarga, dan guru secara istiqomah,
8. Aktifkan diri mengikuti kajian agama,
9. Tidak salah dalam minta bantuan sahabat,
10. Tawakkal.

Thursday, September 29, 2011

Artis Korea Beragama Islam


Saat ini budaya K-Pop sedang menggema di Indonesia. Mulai dari serial, boyband-girlband, sampai fashionnya begitu populer dan digandrungi di negeri ini. Kalau saya sih, cuma suka ngelihat girlband-nya aja, secara fitrahnya lelaki gitu, hehe. Kalau serialnya gak pernah nonton, apalagi suruh ngikuti fashion-nya. Kasihan kadang negeri ini, orang-orangnya suka latah. Nggak pernah nyadar kalau sebenarnya punya budaya lokal yang lebih kaya dan bagus dari negara-negara lain, termasuk Korea ini. 

Tapi ngomong-ngomong soal K-Pop, saya jadi tertarik satu hal : ada nggak sih artisnya yang beragama Islam? Kayak pemain-pemain sepakbola liga Eropa sama rapper-rapper hollywood gitu, kan sekarang banyak yang muslim. Setelah saya cari-cari, ternyata ada satu orang, ini dia :


Nama : Lee Ki Woo 이기우
Lahir : Korsel, 23 Oktober 1981
Profesi : Aktor / Pemain film & drama
Agama : Islam
Hobi         : Fotografi
Tinggi : 189 cm
Berat : 78 kg
Gol.darah : AB
Pendidikan: Dankook University (jurusan Manajemen)

Agen : SidusHQ

Serial TV :
- Star’s Love (2008)
- Kid Gang (2007)
- Outrageous Woman (2006)
- A Love to Kill (2005)
- Not Alone (2004)
serial Star's Love
Film :
- Lost and Found (2008)
- Going Crazy Waiting (2007)
- There are Two People (2007)
- Shim’s Family (2007)
- Lost in Love (2006)
- Sad Movie (2005)
- A Tale of Cinema (2005)
- He was Cool (2004)
- Spin Kick (2004)
- Windstruck (2004)
- The Classic (2003)

Sejak 2009 lalu, Lee Ki Woo menjalani wajib militer selama 2 tahun. Setelah resmi lulus dari wamil tersebut pada 1 September 2011 lalu, Lee rencananya akan segera ambil peran dalam serial drama terbarunya, ‘Flower Boys of the Ramen Shop’.

Saturday, September 24, 2011

Puisi Johan utk Palestina (1)


Apakah Manusia


Apakah manusia
Kau yang mengarahkan senapanmu
ke perut seorang ibu yang tengah menanti kelahiran bayinya
Apakah manusia
Kau yang menghujamkan peluru
ke dada seorang gadis kecil dengan boneka beruang lucu di tangannya
Apakah manusia
Kau yang menodongkan pistolmu
ke kepala bapak tua dengan jaket kusut dan kusam yang menggigil kedinginan
Apakah manusia
Hai kau yang di dalam tank
Yang menggilas gubuk-gubuk kayu nan rapuh

Apakah manusia
Kau yang suka bicara perdamaian
Tapi membela mereka yang di dalam tank
Apakah manusia
Kau yang suka bicara kemanusiaan
Tapi tertawa melihat ibu hamil, gadis kecil, bapak tua dengan darah di sekujur tubuh mereka

Dan apakah manusia
Kau yang membaca puisi ini

Thursday, August 25, 2011

If Tomorrow Never Comes



Para pembaca sekalian tentu pernah mendengarkan atau setidaknya mengetahui lagu ‘If Tomorrow Never Comes’ yang dipopulerkan oleh penyanyi Ronan Keating pada sekitar tahun 2002. Menurut saya, ini adalah salah satu lagu barat dengan esensi paling ‘Islami’ yang pernah saya dengar.

‘If tomorrow never comes’. Atau ‘jika esok tidak pernah ada’. Dalam Al Qur’an Nur Karim, Allah SWT berfirman dalam surat Al A’raaf ayat (34) : “tiap-tiap umat memiliki batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) memajukannya.” Ayat ini menekankan bahwa Allah telah menentukan jadwal kematian bagi masing-masing diri kita, dan kita tidak dapat mengubahnya sedikit pun. Di sisi lain, kematian itu sendiri adalah sebuah misteri. Kita tidak akan pernah kapan, di mana, dan dalam keadaan seperti apa kita akan ‘dipanggil’ oleh-Nya.

‘If tomorrow never comes’. Rasulullah SAW berpesan, “....beribadah dan berdoalah untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati esok,” (HR.Tirmidzi). 'Seakan-akan', karena kita tidak pernah tahu apakah besok kita masih ada di dunia atau tidak. Saat ini Anda tengah membaca tulisan ini. Itu berarti anda saat ini masih hidup. Dan itu juga berarti anda masih diberi kesempatan. Untuk apa? Banyak. Untuk melakukan taubatan nasuha, kemudian memperbaiki diri. Terlambat? Anda masih hidup kan? Itu artinya SAMA SEKALI belum terlambat! Sesungguhnya Allah sangat senang menerima taubat kita, melebihi gembiranya seseorang yang berada di tengah padang pasir yang luas dan panas dan menemukan untanya yang sebelumnya hilang entah ke mana (HR.Bukhari).

Kesempatan hidup ini bukan hanya untuk bertobat ataupun kemudian memperbaiki ibadah kita, atau dengan kata lain memperbaiki hubungan kita dengan Allah (hablumminallah). Lagu ‘If tomorrow never comes’ ini sendiri berisikan mengenai seorang pria yang khawatir besok dia sudah tiada. Maka dari itu, dia ingin segera mengungkapkan perasaannya kepada seorang wanita yang dicintainya. “So tell to someone that you love, just what you’re thinking of, if tomorrow never comes..” begitu kira-kira penggalan liriknya.
Rasulullah pernah bersabda, “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaknya memberitahukan bahwa ia mencintainya,” (HR.Abu Daud dan Tirmidzi). Sebelum kita telah kehabisan waktu dan menyesal, akan sangat indah bila segera menyampaikan rasa cinta kita kepada orang-orang yang kita cintai. Membahagiakan dan berbuat baik kepada mereka. Makin indah bila kita dapat minta maaf kepada orang-orang yang mungkin pernah kita sakiti. Juga, memberi maaf kepada orang-orang yang kita anggap pernah bersalah kepada kita, atau perbuatannya kita anggap tidak berkenan.

Saya sendiri? Sekali lagi, kematian adalah misteri. Saat anda membaca tulisan ini, apakah saya masih hidup atau tidak, mana kita tahu. Tapi selagi kesempatan itu masih ada, saya berharap Allah Azza wa Jalla Membantu saya mengerjakan hal-hal di atas. Amiin.

Friday, August 12, 2011

Habis Bencana, Terbitlah Prestasi



Persiba Bantul menjuarai kompetisi sepakbola divisi utama Liga Indonesia tahun 2011 setelah mengalahkan Persiraja Banda Aceh di partai puncak. Padahal keduanya sebelumnya kurang begitu diperhitungkan. Semen Padang yang merupakan tim kelas menengah yang baru promosi membuat kejutan di Liga Super Indonesia (ISL) 2011 dengan menempati peringkat lima besar, bahkan hampir juara. Jika anda jeli, ada satu kesamaan di antara ketiga tim yang saya sebutkan di atas. Ya, ketiganya berasal dari daerah yang belum lama terkena musibah bencana alam yang besar.

Bantul terkena gempa bumi sebesar 5,6 skala richter pada tanggal 27 Mei 2006 dengan dampak kerusakan yang luar biasa, hingga menelan korban jiwa sebanyak hampir 5000 jiwa dan menghancurkan ribuan bangunan. Provinsinya, DIY, juga baru saja akhir tahun lalu terkena musibah gunung Merapi. Sementara Aceh pada Desember 2004 lalu terkena musibah tsunami yang dahsyat. Sedangkan Padang, pada akhir tahun 2009 terkena gempa bumi besar disertai tsunami kecil yang menewaskan lebih dari 500 orang.

Musim 2010-2011 ini memang boleh menjadi milik mereka. Tapi perjuangan untuk ke situ pasca bencana tak mudah. Persiba Bantul harus gagal di babak 8 besar selama dua musim berturut-turut sebelum akhirnya sukses mencapai target mereka tahun ini. Persiraja telah absen cukup lama dari kasta tertinggi sepakbola Indonesia selama bertahun-tahun. Bahkan mereka hampir tidak ikut kompetisi karena masalah keuangan. Begitu pula dengan Semen Padang.

Apa yang dilakukan oleh ketiga klub sepakbola ini membuktikan, bahwa sebuah bencana bukanlah akhir dari segalanya. Kita mampu bangkit dan bahkan menjadi lebih hebat dari sebelum bencana, asalkan kita memang ‘mau’. Tidak sekedar berpangku tangan kemudian terus mengandalkan mengemis serta selalu mengharap belas kasihan dari orang lain. Selain 3 tim tadi, timnas putri Jepang juga baru-baru ini sukses menjuarai Piala Dunia Wanita 2011. Padahal baru 5 bulan yang lalu mereka terkena musibah gempa dan tsunami dahsyat. Perdana Menteri Jepang dan seluruh rakyatnya pun menyambut kepulangan tim ini ke tanah airnya bak pahlawan dan simbol kebangkitan Jepang.

Kita semua tahu, Jepang adalah negara yang memiliki semangat serta etos kerja tinggi. Tapi ternyata kita pun tak kalah dari mereka, bila kita, sekali lagi, memang ‘mau’ untuk bangkit dari setiap keterpurukan yang ada. Tidak harus dalam skala besar seperti negara ataupun sebuah tim sepakbola kabupaten. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri.

Wednesday, July 27, 2011

5 Group Nasyid Terbaik


Kali ini gw bakal ngisahin sedikit tentang group-group nasyid terbaik yg pernah ada, tentu saja versi gw, hehe. Nih dia:

1. Saujana
Group nasyid dari Malaysia ini didiriin sekitar tahun 1997. Dulunya group ini ada 5 orang, yaitu Idzu, Aza, Kimi, Ley, sama Pyan. Tapi habis itu tahun 2007-an, Idzu, Ley, sama Kimi keluar dari group karena ada tuntutan karir lain (Sayang, padahal gw demen banget sama suaranya Idzu. Sampai detik ini, gw masih nganggap Idzu adalah penyanyi nasyid dengan suara paling enak yg pernah ada, dan dialah yg bikin gw suka sama group nasyid ini). Mereka lalu digantiin sama Najer dan Shahir. Saujana dah pernah ngeluarin 7 album, yg terbaru adalah ‘Nota Cinta’. Album yg paling gw suka adalah ‘Kembara Cinta’ yg dikeluarin tahun 2000, dan lagu favorit gw adalah ‘Sekeping Hati’ dan ‘Cinta dan Benci’.

2. Raihan
Ini nih, group nasyid yg hampir semua lagunya enak-enak, nyaris gak ada yg gak enak. Group ini asalnya juga dari negeri jiran, Malaysia. Debutnya tahun 1996, dengan judul album ‘Puji-Pujian’. Formasi pertamanya adalah Nazrey Johani (vokal utama), Azari Ahmad (alm.), Che Amran, Abu Bakar, dan Amran Ibrahim. Sampai sekarang Raihan dah ngeluarin sekitar 11 album, dan single-nya dah gak kehitung. Album yg boleh dibilang paling sukses ada ‘Demi Masa’, ‘Syukur’, dan ‘Senyum’, yang kesemuanya pernah dapetin penghargaan. Raihan juga dah berapa kali bikin konser Internasional ke berbagai negara, kayak Inggris, Afsel, Kanada, Russia, Prancis, bahkan A.S. Hampir semua lagunya gw suka, jadi gw bingung kalau harus milih mana yg paling favorit. Tahun 2001, Azari Ahmad wafat karena serangan jantung. Gak lama setelah album ‘Allahu’, Nazrey Johani juga resign, dan sekarang posisinya digantiin sama Zulfadli.

3. Fatih
Mungkin agak ‘rasis’, gw suka group ini soalnya sama-sama dari Jogja, satu angkatan, dan kenal sama beberapa personilnya, hehe. Formasinya sekarang ada Arif, Diky, Syahrial, Martha, dan Muhlis. Awalnya pas mereka SMA, Fatih ikutan lomba di Fakultas Ekonomi UII dan jadi juara 1. Sejak itulah mereka makin aktif. Tahun 2004, Fatih ikutan FNI (Festival Nasyid Indonesia) dan akhir tahun 2010 lalu mereka nimbrung di ajang Suara Indonesia trans tv. Selain itu Fatih dah ngeluarin sekitar dua album. Lagu andalannya antara lain ‘Anyta’, ‘Coba Kubuka’, dan terakhir ‘Nasyid Memang Asyik’. Kalau gw paling suka lagu ‘Dzikir Adalah’, soalnya dangdut banget.

4. Snada
Nama group ini dikasih sama kyai kondang tahun 1990-an, KH.Toto Tasmara. Seperti juga Fatih, group ini konsisten sama konsep acapella-nya. Awalnya anggota mereka cuma tiga orang : Iid, Ewink, Lukman. Waktu itu, tahun 1991, mereka bikin gebrakan karena jadi nasyid pertama yang teknik nyanyinya membagi suara, sambil berdiri dan menghadap penonton. Mereka kemudian kedatangan 3 anggota lagi : Isa, Aal, Iqbal. Tahun 1995, Isa keluar dan digantiin sama Ikhsan dan Kang Teddy. Album mereka yang paling sukses yaitu ‘Neo Shalawat’ yang booming awal tahun 2000-an.

5. Edcoustic
Group ini cuma terdiri dari 2 orang (duo) : Aden (vokal) dan Eggie (gitaris). Group ini didiriin tahun 2002, dan album perdananya rilis tahun 2004 dengan judulnya ‘Masa Muda’. Album pertamanya ini berhasil terjual sampai 20.000 keping dan jadi rekor sendiri buat sebuah group indie kayak mereka. Padahal konon awalnya mereka terbentuk secara dadakan dan cuma iseng buat ikutan sebuah festival nasyid di Bandung tahun 2002-an itu. Banyak yang bilang, mereka sukses soalnya punya karakter vokal yang khas, formasi duo yang unik, dan juga musik yang tematik dan easy listening. Sampai detik waktu gw nulis ini, Edcoustic dah ngeluarin dua album dan satu album repackage. Lagu mereka yg lumayan ngetop antara lain ‘Muhasabah Cinta’, ‘Masa Muda’, ‘Kamisama’ (lagu bahasa Jepang), dan ‘Jalan Masih Panjang’. Lagu favorti gw adalah ‘Menjadi Diriku’, soalnya gw banget alias bisa buat curcol.

Tuesday, July 26, 2011

Batas Antara Minder dan Sombong


Aku mengakuinya, kalau aku mungkin memiliki penyakit minder yang kronis. Sewaktu-waktu perasaan rendah diri bisa datang, ketika ada teman dekatku yang meraih prestasi, atau ketika wanita yang aku sukai ternyata menyukai seorang pria lain yang kompeten. ‘Penyakit’ ini selama bertahun-tahun membuatku tidak pernah berani mendekati wanita, karena aku sudah memiliki keyakinan akan ditolak. Mana ada perempuan yang mau punya suami yang lemah dan tidak dewasa seperti aku, yang bahkan tidak memiliki sesuatu pun yang bisa dibanggakan? Berapa tahun belakangan, aku langsung memutuskan mundur, sebelum mencoba mendekati perempuan yang aku sukai. Bahkan aku jadi tidak pernah bisa mendekati seorang perempuan pun-hingga akibatnya, aku kehilangan seorang wanita yang paling aku cintai. Tepatkah pemikiran seperti itu?

Setiap kali aku minder kepada seorang wanita, aku selalu langsung berpikir untuk tidak menyukainya. Tapi kemudian kadang aku balik bertanya kepada diriku sendiri, “Bagaimana kalau ada seorang wanita yang tidak menarik dan tidak shalehah yang ternyata menyukaimu, apakah kamu mau?” Jawabanku : “Tidak!” Lho? Bukankah aku ini minder? Bukankah aku takut tidak ada wanita yang menyukaiku? Lha terus, kenapa aku menolak wanita yang bagiku tidak memenuhi kriteria? Ya, kriteria. Kalau aku memang minder, kenapa aku masih menetapkan suatu kriteria bagi seorang calon istri? Tidakkah itu sebuah paradoks?

Hal ini menjadikan pertanyaan besar : Apakah aku masih pantas menyebut diriku ini minder ? Bahkan para artis pujaan banyak pria seperti Luna Maya, Revalina S.Temat, hingga Nikita Willy pun kalau seandainya mereka mau padaku –walaupun cuma mimpi sepertinya- , mereka akan aku tolak ! Kenapa? Karena mereka tidak memenuhi kriteria utamaku. Jadi, bukankah aku ini sebenarnya malah sombong? Jadi, sebenarnya aku ini minder atau sombong?

Oke, ada analogi seperti ini : Ada seorang lelaki lulusan SMP, yang dia selalu menyombongkan diri dan pamer di hadapan orang-orang lulusan SD atau yang putus sekolah. Tapi, ketika dia bertemu lulusan SMA, apalagi sarjana, maka dia jadi sangat pemalu bahkan untuk berbicara. Hmm...mungkin kondisiku mirip seperti orang itu. Itulah manusia. Dan aku juga masih tergolong manusia (semoga). Batas antara minder dan sombong pada diri manusia itu sangat tipis. Itu karena kita selalu membandingkan diri antara satu dengan yang lain dengan parameter tertentu. Kalau dengan yang lebih tinggi, kita cenderung minder dan rendah diri. Dengan yang lebih rendah, kita cenderung sombong dan takabur.

Tak heran jika Allah lebih Menyukai kita bersikap proporsional. Kita mungkin sudah terlalu sering mendengar ceramah ini : Dalam hal duniawi, lebih baik melihat ke bawah agar kita bersyukur; sebaliknya dalam hal akhirat, lebih baik melihat ke atas agar termotivasi untuk memperbaiki diri. Sudah sering, tapi kita jarang atau bahkan lupa mengamalakannya. Semua sumbernya adalah self evaluation (evaluasi diri) yang tepat. Kesalahan self evaluation terjadi apabila kita menjadikan orang lain sebagai patokan bagi self esteem (harga diri) kita, bukan sebagai patokan untuk bersyukur atau memperbaiki diri. Masalah jodoh ? Sudah saya bahas lebih jauh dalam tulisan ‘Cinta Tak Mengenal Kompetensi’ (tapi di blog saya yg satunya ya..hehe).

Asal Allah Senang


‘ABS’ alias ‘Asal Bapak Senang’. Ungkapan ini umum sekali kita dengar di Indonesia, khususnya dalam hubungan antara atasan dengan bawahan dalam sebuah perusahaan atau instansi. ‘Asal bapak senang’ adalah semacam peribahasa yang menggambarkan bagaimana seringkali seorang bawahan melakukan apapun, asalkan dapat membuat boss-nya senang, mulai dari berusaha bekerja dengan performa yang bagus, sampai dengan upaya menjilat. Tentunya dengan harapan, boss-nya akan senang dan dia akan memperoleh keuntungan dari situ.

Upaya menyenangkan atasan ini mendorong orang akan melakukan segalanya, bahkan bisa juga sampai menyingkirkan rekan atau temannya. Naudzubillah min zalik. Ungkapan ‘asal bapak senang’ ini juga bisa dilakukan dalam konteks seseorang yang ingin menarik hati calon ataupun yang sudah jadi mertuanya. Pada umumnya, ungkapan ini memang ditujukan untuk orang-orang yang istilahnya ‘mencari muka’.
Saya kadang, atau malah sering berpikir, kalau memang kita ingin berupaya menarik hati orang lain yang punya power, untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, kenapa tidak sekalian saja ‘menjilat’ yang bisa memberikan kita keuntungan lebih daripada yang bisa diberikan seluruh orang di dunia ini. Ya, kenapa kita tidak mencoba ‘mencari muka’ pada Tuhan?

Seseorang yang sudah terlanjur suka pada kita, akan melakukan apa saja bagi kita dan menuruti semua keinginan kita. Bukankah begitu yang dipikirkan seseorang yang ‘menjilat’ orang lain? Jadi, bayangkan bagaimana jadinya kalau Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa itu yang terlanjur suka pada kita. Allah sudah menjanjikan kepada hamba-Nya, bahwa Dia akan senantiasa mengabulkan setiap permintaan manusia. “...Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..” begitu yang difirmankan Allah dalam surat Al Mu’min ayat 60. Janji itu ditujukan kepada seluruh hambaNya tanpa terkecuali. Lalu bagaimana kalau hamba itu adalah yang Dia Sukai?

Belum lagi ditambah sifat-sifatNya Yang Menguasai dan Memiliki seluruh alam ini (Al Malik), dan juga sekaligus Maha Pemberi (Ar Razaaq). Allah juga tidak bisa dibohongi, karena Dia Maha Mengetahui (Al Aliim). Kalau boss atau mertua kita bisa marah dan tidak akan memaafkan kita kalau-kalau kita salah (baik sengaja ataupun tidak), maka Allah Maha Pengampun (Al Ghafuur) sebesar apapun kesalahan kita. Kalau boss atau mertua kita dalam memberi sesuatu mungkin masih mengharapkan balasannya dari kita, Allah tidak demikian. Bahkan, bila 1 yang kita berikan, Allah bisa Membalasnya dengan 10 kali lipat bahkan lebih, sebagaimana dalam banyak kisah di zaman Rasul. Jadi, mau ‘menjilat’ ke manakah kita?