Friday, December 30, 2011
Allah Selalu Punya Solusi
RT dari Ade Adnan Saleh
Kadang kita mengeluh, "tak mungkin..!!"
*Lalu Allah menjawab : "jika Allah menghendaki sesuatu, Allah cukup berkata 'jadi' maka terjadilah ia." (QS.Yaasin:82)
Seringkali kita mengeluh, "aku terlalu lelah..!!"
*Allah pun menjawab : "dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat," (QS.An-Naba:9)
Kitapun sering mengeluh, "aku tak mampu..!!"
... *Dan Allah menjawab : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS.Al-Baqarah:286)
Sering pula kita mengeluh, "aku stress..!!"
*Allah pun menjawab : "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS.Ar-Ra'du:28)
Dan tak jarang kita menggerutu, "tak ada gunanya..!!"
*Maka Allah menjawab : "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS.Al-Zalzalah:7)
Apapun itu, sesulit dan seberat apapun, tak perlu khawatir, karena Allah selalu berikan solusi. Allah selalu ada utk kita.
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita! Semangat untuk hari ini dan seterusnya :)
oleh : Mahasir Zaini
Tuesday, November 8, 2011
5 Pelatih Muslim Sepakbola Eropa
Saturday, November 5, 2011
Mengorbankan Cinta, Berkorban Demi Cinta
Friday, October 28, 2011
5 Reporter Berjilbab Terpopuler
Di Metro tv : 2007-sekarang
News Specialist : terorisme, natural disaster
2. Andi Kumala (tvOne)
Pendidikan : Ilmu Komunikasi UI
Di tvOne : 2009-sekarang
News Specialist : events, entertainment
3. Tika Ghaffar (ANTV)
Pendidikan : UNAIR
Di ANTV : 2006-sekarang
News Specialist : politik, hukum, all
4. Lisa Namuri (Trans tv)
Pendidikan : ITB
Di trans tv : 2007-sekarang
News Specialist : soft news, keluarga, all
Pekerjaan lain : Instruktur pilates
5. Desa Apridini (SCTV)
Pendidikan : Ilmu Komunikasi Unibraw
Di sctv : 2010-sekarang
News Specialist : expedition, sport
NB : mbak2 sekalian yg saya idolai, kalau sekiranya ada kesalahan data, mohon dimaafkan dan dikoreksi ya. makasih... :)
Saturday, October 22, 2011
10 Kiat Mencari Jodoh
Oleh : Ust. M.Arifin Ilham
10 Kiat mencari jodoh yang baik :
1. Ikhtiar maksimal,
2. Doa di penghujung malam, "Robbi laa tadzarnii fardan", yang artinya “Ya Rabb, jangan biarkan hamba membujang,” (QS.21:89),
3. Perhebat istighfar,
4. Sholat dhuha. Di antara rizki adalah jodoh yang baik,
5. Optimis. InsyaAllah, Allah tunjukkan jodoh,
6. Sedekah sebagai pendongkrak agar doa mustajab,
7. Mohon doa pada ortu, keluarga, dan guru secara istiqomah,
8. Aktifkan diri mengikuti kajian agama,
9. Tidak salah dalam minta bantuan sahabat,
10. Tawakkal.
Thursday, September 29, 2011
Artis Korea Beragama Islam
Nama : Lee Ki Woo 이기우
Lahir : Korsel, 23 Oktober 1981
Profesi : Aktor / Pemain film & drama
Agama : Islam
Hobi : Fotografi
Tinggi : 189 cm
Berat : 78 kg
Gol.darah : AB
Pendidikan: Dankook University (jurusan Manajemen)
Agen : SidusHQ
Serial TV :
- Star’s Love (2008)
- Kid Gang (2007)
- Outrageous Woman (2006)
- A Love to Kill (2005)
- Not Alone (2004)
serial Star's Love |
- Lost and Found (2008)
- Going Crazy Waiting (2007)
- There are Two People (2007)
- Shim’s Family (2007)
- Lost in Love (2006)
- Sad Movie (2005)
- A Tale of Cinema (2005)
- He was Cool (2004)
- Spin Kick (2004)
- Windstruck (2004)
- The Classic (2003)
Saturday, September 24, 2011
Puisi Johan utk Palestina (1)
Apakah Manusia
Apakah manusia
Kau yang mengarahkan senapanmu
ke perut seorang ibu yang tengah menanti kelahiran bayinya
Apakah manusia
Kau yang menghujamkan peluru
ke dada seorang gadis kecil dengan boneka beruang lucu di tangannya
Apakah manusia
Kau yang menodongkan pistolmu
ke kepala bapak tua dengan jaket kusut dan kusam yang menggigil kedinginan
Apakah manusia
Hai kau yang di dalam tank
Yang menggilas gubuk-gubuk kayu nan rapuh
Apakah manusia
Kau yang suka bicara perdamaian
Tapi membela mereka yang di dalam tank
Apakah manusia
Kau yang suka bicara kemanusiaan
Tapi tertawa melihat ibu hamil, gadis kecil, bapak tua dengan darah di sekujur tubuh mereka
Dan apakah manusia
Kau yang membaca puisi ini
Thursday, August 25, 2011
If Tomorrow Never Comes
Friday, August 12, 2011
Habis Bencana, Terbitlah Prestasi
Wednesday, July 27, 2011
5 Group Nasyid Terbaik
Tuesday, July 26, 2011
Batas Antara Minder dan Sombong
Aku mengakuinya, kalau aku mungkin memiliki penyakit minder yang kronis. Sewaktu-waktu perasaan rendah diri bisa datang, ketika ada teman dekatku yang meraih prestasi, atau ketika wanita yang aku sukai ternyata menyukai seorang pria lain yang kompeten. ‘Penyakit’ ini selama bertahun-tahun membuatku tidak pernah berani mendekati wanita, karena aku sudah memiliki keyakinan akan ditolak. Mana ada perempuan yang mau punya suami yang lemah dan tidak dewasa seperti aku, yang bahkan tidak memiliki sesuatu pun yang bisa dibanggakan? Berapa tahun belakangan, aku langsung memutuskan mundur, sebelum mencoba mendekati perempuan yang aku sukai. Bahkan aku jadi tidak pernah bisa mendekati seorang perempuan pun-hingga akibatnya, aku kehilangan seorang wanita yang paling aku cintai. Tepatkah pemikiran seperti itu?
Setiap kali aku minder kepada seorang wanita, aku selalu langsung berpikir untuk tidak menyukainya. Tapi kemudian kadang aku balik bertanya kepada diriku sendiri, “Bagaimana kalau ada seorang wanita yang tidak menarik dan tidak shalehah yang ternyata menyukaimu, apakah kamu mau?” Jawabanku : “Tidak!” Lho? Bukankah aku ini minder? Bukankah aku takut tidak ada wanita yang menyukaiku? Lha terus, kenapa aku menolak wanita yang bagiku tidak memenuhi kriteria? Ya, kriteria. Kalau aku memang minder, kenapa aku masih menetapkan suatu kriteria bagi seorang calon istri? Tidakkah itu sebuah paradoks?
Hal ini menjadikan pertanyaan besar : Apakah aku masih pantas menyebut diriku ini minder ? Bahkan para artis pujaan banyak pria seperti Luna Maya, Revalina S.Temat, hingga Nikita Willy pun kalau seandainya mereka mau padaku –walaupun cuma mimpi sepertinya- , mereka akan aku tolak ! Kenapa? Karena mereka tidak memenuhi kriteria utamaku. Jadi, bukankah aku ini sebenarnya malah sombong? Jadi, sebenarnya aku ini minder atau sombong?
Oke, ada analogi seperti ini : Ada seorang lelaki lulusan SMP, yang dia selalu menyombongkan diri dan pamer di hadapan orang-orang lulusan SD atau yang putus sekolah. Tapi, ketika dia bertemu lulusan SMA, apalagi sarjana, maka dia jadi sangat pemalu bahkan untuk berbicara. Hmm...mungkin kondisiku mirip seperti orang itu. Itulah manusia. Dan aku juga masih tergolong manusia (semoga). Batas antara minder dan sombong pada diri manusia itu sangat tipis. Itu karena kita selalu membandingkan diri antara satu dengan yang lain dengan parameter tertentu. Kalau dengan yang lebih tinggi, kita cenderung minder dan rendah diri. Dengan yang lebih rendah, kita cenderung sombong dan takabur.
Tak heran jika Allah lebih Menyukai kita bersikap proporsional. Kita mungkin sudah terlalu sering mendengar ceramah ini : Dalam hal duniawi, lebih baik melihat ke bawah agar kita bersyukur; sebaliknya dalam hal akhirat, lebih baik melihat ke atas agar termotivasi untuk memperbaiki diri. Sudah sering, tapi kita jarang atau bahkan lupa mengamalakannya. Semua sumbernya adalah self evaluation (evaluasi diri) yang tepat. Kesalahan self evaluation terjadi apabila kita menjadikan orang lain sebagai patokan bagi self esteem (harga diri) kita, bukan sebagai patokan untuk bersyukur atau memperbaiki diri. Masalah jodoh ? Sudah saya bahas lebih jauh dalam tulisan ‘Cinta Tak Mengenal Kompetensi’ (tapi di blog saya yg satunya ya..hehe).